Sabtu, 07 Mei 2016

Perkembangbiakan Vegetatif Alamiah

Tanaman pisang, bambu dan jahe dapat tumbuh berbentuk rumpun, meskipun yang ditanam hanya sebatang. Tanaman cocor bebek akan menghasilkan individu baru pada ujung-ujung daunnya, dan masih banyak lagi tumbuhan yang dapat menghasilkan individu baru tanpa melalui pembuahan dan tanpa bantuan manusia. Cara perkembangbiakan demikian disebut perkembangbiakan: vegetatif alamiah. Perkembangbiakan vegetatif alamiah meliputi perkembangbiakan dengan membelah diri, spora, tunas, tunas adventif, rizoma, umbi batang, umbi akar, umbi lapis, dan geragih.

a. Membelah Diri
Cara perkembangbiakan dengan membelah diri banyak dijumpai pada tumbuhan bersel satu, misalnya bakteri dan ganggang bersel satu. Bila keadaan lingkungan baik, tumbuhan tersebut akan membelah. Peristiwa tersebut dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua, kemudian diikuti oleh pembelahan sitoplasma menjadi dua, yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Setelah sitoplasma benar-benar saling memisah maka terbentuklah dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti dan sitoplasma.

b. Spora
Spora merupakan hasil perkembangbiakan secara vegetatif. Perkembangbiakan dengan spora banyak terjadi pada jamur, ganggang, lumut, dan paku-pakuan.
Spora pada jamur dibentuk di dalam sporangium (kotak spora) yang biasanya terletak di ujung hifa. Di dalam sporangium terdapat sel induk spora yang akan membelah berkali-kali membentuk spora, sehingga dalam setiap sporangium dapat dihasilkan banyak spora. Bila spora telah masak, kotak spora akan pecah dan spora berhamburan keluar kemudian tumbuh menjadi tumbuhan baru, bila jatuh pada tempat yang sesuai.
Sporangium pada ganggang terdapat pada tubuhnya sendiri. Spora ganggang umumnya dilengkapi dengan alat gerak yang berupa bulu cambuk atau bulu getar sehingga dapat bergerak bebas. Spora yang demikian itu disebut zoospora.
Pada lumut, sporangium terdapat pada badan penghasil spora yang disebut sporogonium. Sporogonium merupakan hasil perkembangbiakan generatif yang tetap menyatu dengan tumbuhan lumut.
Tumbuhan paku mempunyai dua macam daun, yaitu daun penghasil spora (sporofil) dan daun yang berfungsi untuk fotosintesis (tropofil). Sporofil disebut juga daun fertil (subur), sedangkan tropofil disebut juga daun steril (mandul). Pada permukaan bawah sporofil terdapat bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman. Bintik tersebut adalah sorus yang berkumpul menjadi satu diselubungi oleh suatu selaput yang disebut indusium. Bila spora masak, maka sporangium pecah dan spora berhamburan keluar.

c. Tunas
Pada beberapa jenis tumbuhan seperti tebu, pisang, dan bambu, batang yang terdapat di dalam tanah dapat bertunas. Tunas tersebut sebenarnya berasal dari tunas ruas batang dan dapat tumbuh menjadi tanaman baru di dekat induknya sehingga akan membentuk rumpun.

d. Tunas Adventif
Tunas adventif atau tunas liar merupakan tunas yang tumbuh bukan pada ketiak dawn atau ujung batang. Tunas semacam ini dapat dijumpai pada daun cocor bebek, akar sukun, kesemek, cemara, apel, dan pada umbi ketela rambat.

e. Rizoma
Rizoma atau akar rimpang merupakan batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Rizoma mempunyai bentuk menyerupai akar, tetapi berbuku-buku seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik, dan pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
Tanaman baru yang tumbuh dari kuncup ujung rizoma tetap bergabung dengan induknya dan membentuk rumpun. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan rizoma adalah kunyit, lengkuas, sanseivera, dan temulawak.

f. Umbi Batang
Umbi batang sebenarnya merupakan batang yang tumbuh ke dalam tanah. Umbi batang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan terutama zat tepung. Contoh umbi batang adalah kentang dan gembili.
Pada permukaan umbi batang terdapat daun yang berbentuk sisik. Pada ketiak sisik tersebut terdapat kuncup-kuncup ketiak. Sisik dan kuncup tersebut membentuk mata yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru bila kondisi lingkungan memungkinkan.

g. Umbi Akar
Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar dapat ditemukan pada singkong dan dahlia. Umbi akar tidak berbuku-buku, tidak bersisik daun, dan tidak mempunyai mata tunas. Oleh karena itu, bila hanya umbi yang ditanam tidak akan dapat tumbuh, tetapi bila umbi tersebut masih melekat pada batang induknya, maka tunas yang terdapat pada pangkal batang dapat tumbuh menjadi kuncup yang selanjutnya menjadi tumbuhan baru.

h. Umbi Lapis
Umbi lapis terdiri atas cakram dan umbi yang berlapis-lapis. Cakram sebenarnya merupakan batang yang terdapat di dalam tanah dan mempunyai buku yang sangat rapat. Pada setiap buku tumbuh daun yang pelepahnya bertumpuk berlapis-lapis membentuk umbi lapis. Umbi lapis berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Pada setiap ketiak daun terdapat tunas ketiak. Tunas ketiak terluar dapat membentuk kuncup (slung) yang dapat tumbuh menjadi umbi lapis baru. Cara perkembangbiakan dengan umbi lapis dapat dijumpai pada bawang merah, bawang putih, bakung, dan bunga tulip.

i. Geragih atau Stolon
Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. Pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Di bagian bawah tunas tersebut tumbuh akar-akar serabut baru.
Kuncup bagian ujung umumnya menyentuh tanah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan membelok ke atas dan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Meskipun tumbuhan baru tetap berhubungan dengan induknya, namun hidupnya sudah tidak bergantung pada induknya. Tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih misalnya pegagan, arbei, dan rumput teki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar