Sabtu, 07 Mei 2016

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Bidang pertanian merupakan bidang yang menentukan kehidupan manusia karena mampu menyediakan bahan makanan bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan hasil pertanian adalah mengupayakan perkembangbiakan vegetatif buatan, yaitu usaha manusia untuk memperoleh keturunan dari suatu tumbuhan seperti yang diharapkan. Cara perkembangbiakan vegetatif buatan meliputi mencangkok, menempel, menyambung, merunduk dan setek.

a. Mencangkok
Mencangkok banyak dilakukan manusia pada tanaman buah-buahan, seperti jambu, jeruk, belimbing, dan mangga. Namun, tidak semua tanaman buah-buahan dapat dicangkok. Karena itu, untuk mencangkok tanaman buah-buahan harus memperhatikan ciri-ciri tanaman yang dapat dicangkok, yaitu sebagai berikut. Batang tanaman harus berkambium, bagus, subur, kuat, dan tidak terserang penyakit. Percabangan yang akan dicangkok harus lurus dan tegak, serta mempunyai garis tengah sekitar 2,5 cm.
Perkembangbiakan dengan cara mencangkok menghasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama dengan sifat induknya. Keturunan yang diperoleh lebih cepat berproduksi. Di samping itu, perkembangbiakan tidak tergantung pada buah atau biji induknya. Ketiga hal tersebut merupakan kelebihan perkembangbiakan dengan cara mencangkok.
Akan tetapi, perkembangbiakan dengan cara mencangkok juga mempunyai kelemahan, yaitu sebagai berikut. Tanaman hasil cangkokan mempunyai perakaran yang tidak kuat. Tanaman yang terlalu banyak dicangkok mudah mati. Dari induk tanaman hanya diperoleh sedikit keturunan. Tanaman mudah terserang penyakit berupa virus atau cendawan, serta tidak diperoleh variasi sifat baru.

b. Menempel
Pernahkah kamu melihat satu pohon menghasilkan buah yang berbeda varietas? Dengan teknik perkembangbiakan tertentu satu pohon mangga dapat menghasilkan tiga macam mangga. Cara yang biasa digunakan adalah okulasi atau menempel. Suatu cara yang dilakukan manusia untuk menggabungkan sifat-sifat dua tanaman yang sejenis disebut okulasi. Misalnya, ada jenis tanaman jeruk yang berbatang kuat, tetapi berbuah masam, sedangkan tanaman lainnya berbuah manis, tetapi sistem perakarannya lemah. Budi daya okulasi atau menempel dapat dilakukan dengan cara tanaman yang berbatang kuat dijadikan sebagai batang bawah dan yang buahnya manis dijadikan sebagai batang atas. Dengan demikian akan diperoleh tanaman berbuah manis dan berbatang kuat.
Pada hakikatnya, okulasi adalah memindahkan (dengan cara menempelkan) mata tunas tanaman satu pada batang tanaman lain yang sejenis. Bahkan, pada satu tanaman pokok dapat ditempeli dua atau tiga mata tunas dari varietas yang berbeda sekaligus. Dengan demikian, dapat dihasilkan tiga varietas buah dalam satu pohon.

c. Menyambung
Mungkin kamu pernah melihat tanaman kentang berbuah tomat, sehingga dari tanaman tersebut diperoleh umbi kentang dibagian akarnya dan buah tomat di batangnya. Ini bukan tumbuhan yang ajaib, melainkan suatu bentuk budidaya tanaman yang dipelopori oleh Dr. Lee Eung-Mo dari Korea Selatan pada tahun 1970. la melakukan penggabungan dua jenis tanaman yakni kentang sebagai batang bawah dan batang tomat sebagai batang atasnya sehingga tumbuh menjadi tanaman kentang tomat. Cara demikian pernah dilakukan oleh orang Indonesia di Tahun 1960-an yaitu Pak Mukibat. Ia berhasil menggabungkan tanaman singkong karet dengan tanaman singkong. Batang singkong sebagai batang bawah sedangkan batang bagian atas tanaman singkong karet. Dari cara penggabungan ini diperoleh tanaman singkong unggul yang menghasilkan umbi yang besar dan tahan lama.
Penggabungan dua jenis tanaman dengan menggunakan bagian batang dinamakan cara menyambung atau mengenten, yang pada prinsipnya sama dengan okulasi. Perbedaannya terletak pada bagian yang digabungkan. Menempel mempergunakan mata tunas, sedangkan pada menyambung, batang pokok langsung dipotong dan disambungkan dengan batang tanaman lain yang masih satu marga.
Cara menyambung dan menempel sama-sama menggabungkan dua tanaman semarga yang memiliki keunggulan sifat. Contohnya, batang pokok memiliki perakaran yang kukuh, sedangkan batang yang disambungkan memiliki buah yang manis atau lebih produktif.
Perlu diperhatikan bahwa dalam menyambung daerah kambiurn potongan batang pokok (bagian bawah) harus sangat dekat dengan kambium tanaman atas. Dengan adanya pelindung berupa pembalut dan parafin, kambium, sel kambium, dan kadang-kadang sel pepagan bagian dalam akan membentuk kalus yaitu suatu jaringan penutup Iuka. Jaringan kalus dari kedua batang tanaman yang disambungkan ini akan bersatu, dan membentuk jaringan kambium baru yang mempersatukan kambium kedua batang. Kini kambium secara kontinu menghasilkan lapisan kayu dan lapisan pepagan yang memungkinkan terjadinya translokasi bahan makanan, air, dan mineral. Menyambung sebaiknya dilakukan pada musim hujan atau musim tumbuh saat kambium sedang aktif.
Menyambung paling berhasil apabila dilakukan pada dua tanaman yang berkerabat dekat, biasanya antarsatu spesies. Namun, hal itu bukan jaminan mutlak. Adakalanya sambungan dua tanaman yang satu spesies mengalami kegagalan, tetapi sambungan dua tanaman yang berbeda dapat mengalami suatu keberhasilan. Scbagai contoh, banyak ahli pertanian yang berhasil menggabungkan tanaman tomat dengan takokak (pokak), yakni sejenis terung kecil. Okulasi dan menyambung pada jenis bugenvil mampu menghasilkan satu batang tanaman Bougainvillaea dengan berbagai warna bunga.

d. Merunduk
Pada beberapa jenis tanaman yang secara normal berdiri tegak, apabila batangnya dibengkokkan hingga menyentuh tanah, akan tumbuh akar pada bagian ruas-ruas atau ujung yang menyentuh tanah tersebut. Individu baru yang sama seperti induknya diperoleh dengan cara memotong sambungan batang yang menyentuh tanah dengan batang induk. Perkembangbiakan dengan cara tersebut dinamakan merunduk.
Merunduk dilakukan pada jenis tanaman yang berbatang atau beranting lentur, misalnya, alamanda, kacapiring, dan apel. Setelah sistem perakaran yang tumbuh pada ranting atau batang yang dirundukkan kuat, bagian ranting atau batang yang berhubungan dengan induk atau batang pokok dipotong.
Berdasarkan cara menimbunnya, merunduk dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Runduk biasa, yaitu satu atau dua cabang dibelokkan ke dalam tanah dan setelah tumbuh akar, cabang dapat dipotong dari batang induk.
2) Runduk majemuk, yaitu seluruh cabang yang ada dirundukkan, kemudian ditimbun tanah beberapa atau seluruh cabangnya. Runduk majemuk dapat dilakukan pada anggur dan bunga soka.
3) Runduk timbun, yaitu menimbun tanaman yang sebelumnya dipangkas agar terbentuk pucuk baru di dekat permukaan tanah. Pucuk yang baru ini kemudian dipisahkan dari tumbuhan induknya dan ditanam. Beberapa varietas apel dirundukkan dengan cara runduk timbun.

e. Setek
Setek adalah membuat bibit tanaman dengan cara memotong batang tanaman induk kemudian langsung ditanam. Setek merupakan cara perkembangbiakan vegetatif buatan yang paling mudah dilakukan, dan kegagalannya amat tipis. Namun, tidak semua jenis tanaman bisa dikembangbiakkan dengan setek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar