Jumat, 17 Juni 2016

Kebijakan anggaran

Devisa umum berasal dari...
a.    devisa yang diberikan oleh pemerintah kepada koperasi
b.    kredit yang di-B.E.-kan
c.    overprice
d.    hasil ekspor barang, penjualan jasa dan transfer
e.    hasil impor barang.

Balance budget atau APBN seimbang artinya...
a.    pengeluaran untuk impor dengan penerimaan berasal dari ekspor
b.    penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin
c.    pendapatan yang diterima dengan pengeluaran yang dibelanjakan
d.    penerimaan dalam negeri dengan kredit luar negeri
e.    pengeluaran rutin dengan pengeluaran untuk biaya pembangunan.

APBN digunakan oleh pemerintah untuk...
a.    pedoman penerimaan dan pengeluaran negara untuk melaksanakan tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah
b.    pedoman pelaksanaan pembelanjaan negara
c.    mengetahui jumlah pasti penerimaan negara
d.    mengetahui jumlah wajib pajak di Indonesia
e.    pedoman pengawasan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi komponen pendapatan nasional adalah...
a.    konsumsi, pendapatan, dan pengeluaran
b.    investasi, produksi, dan laba
c.    konsumsi, tabungan, dan investasi
d.    tabungan, pendapatan, dan pengeluaran
e.    konsumsi, produksi, dan laba.

Metode perhitungan pendapatan nasional dengan jalan menjumlahkan produksi barang dan jasa selama satu tahun disebut...
a.    metode pengeluaran
b.    metode nilai tambah
c.    metode produksi
d.    metode pendapatan
e.    metode barang dan jasa.

Kebijakan APBN seimbang bertujuan untuk...
a.    mengurangi volume uang yang beredar
b.    menyediakan kehidupan pokok rakyat dalam jumlah yang cukup
c.    menekan laju inflasi
d.    memperbesar tabungan pemerintah
e.    tidak menggantungkan diri pada kredit luar negeri untuk pembiayaan pembangunan.

Kebijakan anggaran (kebijakan fiskal)
Garis besar kebijakan fiskal mempunyai dua aspek sebagai berikut:
a.    Aspek kuantitatif, yaitu masalah yang berhubungan dengan jumlah uang yang harus ditarik dan dibelanjakan.
b.    Aspek kualitatif, yaitu jenis-jenis pajak dan pembayaran-pembayaran subsidi.

Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), asas yang biasa dipakai adalah sebagai berikut:
a.    Asas seimbang. Asas seimbang adalah asas penyusunan APBN yang jumlah pendapatannya sama dengan jumlah pengeluaran. Oleh karena itu, tidak ada sisa anggaran maupun kekurangan anggaran.
b.    Asas surplus. Asas surplus adalah asas penyusunan APBN bila jumlah pendapatannya (penerimaan) lebih besar daripada jumlah pengeluaran, sehingga terdapat sisa anggaran pembangunan. Adanya sisa anggaran tersebut merupakan indikasi bahwa terdapat kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.
c.    Asas defisit. Asas defisit adalah asas penyusunan APBN yang jumlah pengeluarannya lebih besar daripada pendapatan, sehingga terdapat kekurangan anggaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar