Kamis, 16 Juni 2016

Pengertian seni terapan dan apresiasi seni

Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)    Seni kriya atau kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman, batik, keramik, dan topeng
2)    Desain, seperti ragam hias, produk, interior, dan eksterior.

Suatu karya seni dapat dinilai melalui kegiatan apresiasi. Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris appreciation yang berarti penghargaan. Jadi, pengertian apresiasi seni adalah kegiatan mengenali, menilai, dan menghargai bobot seni atau nilai seni.

Apresiasi dapat juga berupa kritik. Secara umum, kritik berarti mengamati, membandingkan, dan mempertimbangkan. Kritik biasanya berupa komentar terhadap hasil karya seni. Dengan apresiasi, diharapkan akan membuat orang-orang belajar mengapa suatu karya seni ini baik atau buruk, bagaimana keburukan itu diperbaiki dan bahwa hal yang baik dapat dijadikan pedoman untuk berkarya seni selanjutnya.

Apresiasi terhadap suatu karya seni rupa dapat dilakukan secara tertulis dengan menggunakan sistematika tulisan pada umumnya, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang atau alasan pentingnya persoalan itu ditulis. Selain itu, pendahuluan juga merupakan tulisan yang berfungsi untuk mengantarkan pembaca kepada pokok persoalan yang dibahas.

Mengapresiasi karya seni sama halnya dengan melakukan kegiatan pengamatan terhadap karya seni, penilaian terhadap karya seni, dan penghargaan terhadap seni. Dalam menilai karya seni, tentu ada kriteria atau tolak ukurnya.

Karya seni rupa merupakan karya yang mengutamakan keindahan rupa atau penampakan. Keindahan seni rupa dapat dilihat dari aspek isi yang meliputi ide, bentuk dan teknik pembuatan, serta fungsi dan makna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar