Jumat, 17 Juni 2016

Unsur-unsur karya sastra

Unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra terdiri atas dua bagian, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, latar (setting), sudut pandang, alur, penokohan, gaya bahasa, dan amanat. Adapun unsur ekstrinsik merupakan unsur di luar karya sastra, namun sangat berpengaruh terhadap karya sastra tersebut. Misalnya latar belakang sosial budaya pengarang, keadaan masyarakat, lingkungan keagamaan, dan pengalaman pengarang.

Berikut penjelasan unsur-unsur intrinsik:
a.    Tema, adalah pokok permasalahan sebuah cerita. Tema suatu cerita biasanya bersifat tersirat (tersembunyi) dan dapat dipahami setelah membaca keseluruhan cerita
b.    Latar, adalah tempat, waktu, atau keadaan yang melatari atau mewadahi berbagai peristiwa dalam sebuah cerita
c.    Sudut pandang, adalah cara pengarang mengambil posisi dalam cerita. Ada dua macam posisi pengarang dalam ceritanya, yakni sebagai orang pertama dan sebagai orang ketiga. Sebagai orang pertama pengarang biasanya menggunakan kata ganti ‘aku’ atau ‘saya’. Adapun sebagai orang ketiga, pengarang memakai kata ganti ‘ia’ atau ‘dia’, atau memakai nama tokoh yang lain. Dalam hal ini, pengarang seolah-olah bertindak sebagai dalang atau penggerak cerita bagi para tokoh-tokohnya
d.    Alur, adalah jalinan peristiwa dalam sebuah cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. Secara sederhana, alur terdiri atas tiga tahapan, yakni tahap perkenalan, tahap pertikaian (konflik), dan tahap penyelesaian (ending). Adapun dalam penceritaannya, pengarang biasanya menggunakan alur maju (alur konvensional) atau alur mundur dengan teknik kilas balik.
e.    Tokoh dan penokohan cerita yang dibuat pengarang biasanya memiliki karakter atau watak yang khas. Dalam sebuah cerita biasanya jalan cerita akan berpusat kepada tokoh utama. Oleh karena itu, pengenalan watak tokoh utama pada awal cerita sangatlah penting. Pengenalan watak tokoh dapat dilakukan dengan dua cara.
f.    Gaya bahasa, adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Pengolahan bahasa harus didukung oleh pemilihan kata (diksi) yang tepat.
g.    Amanat, adalah pesan yang disampaikan dalam sebuah cerita. Pesan tersebut biasanya bersifat implisit sehingga pembaca akan mampu memperoleh pesan tersebut jika membaca keseluruhan isi ceritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar